Apakah kamu tahu tentang GMAT? Bagi kamu yang ingin menempuh program pendidikan magister atau master, kamu akan menghadapi tes ini. Tentunya, tes ini merupakan penentu untuk kamu dalam lulus seleksi universitas di luar negeri.
Sebelumnya, kamu mungkin sudah mengenal tentang tes TOEFL dan IELTS. Namun, tes GMAT ini ibarat tes next-level dari kedua tes tersebut, loh. So, kita langsung aja tentang beberapa poin penting dari tes ini.
Definisi dan Tujuan GMAT
Dilansir dari suneducationgroup.com, Graduate Management Admission Test adalah tes yang menguji kemampuan akademik dalam bahasa Inggris. Kemampuan yang diuji tersebut adalah kemampuan analisis, matematika, dan bahasa. Tentunya tes ini berbasis Computer Adaptive Test (CAT).
Pada awalnya, GMAT dibuat pertama kali pada 1954. GMAT merupakan merek dagang yang terdaftar dari Graduate Management Admission Council (GMAC). Saat itu, GMAT dibuat oleh perwakilan dari beberapa perguruan tinggi ternama di dunia, seperti Universitas Harvard dan Columbia. Namanya juga dulu berbeda dari yang kini, yakni Tes Penerimaan untuk Studi Pascasarjana dalam Bisnis (ATGSB). Tujuan utama tes ini adalah meningkatkan kemampuan kamu dalam analytic thinking dan problem solving. Selain itu, tes ini juga merupakan persyaratan untuk kamu dalam menempuh program studi manajemen dan bisnis.
Fungsi GMAT
Pada umumnya, fungsi dari GMAT adalah mempersiapkan calon mahasiswa S2 agar bisa menerima ilmu dan keterampilan tentang program studi yang diikutinya, yakni manajemen, bisnis, atau akuntansi.
Ditambah, tes ini dapat digunakan untuk mendaftar sekolah bisnis di AS. Dilansir dari lister.co.id, terdapat 90% yang menerima skor GMAT atua GRE. Namun, ada banyak sekolah bisnis yang lebih memilih tes ini daripada GRE, yakni:
- Mereka lebih menyukai jenis soal di GMAT, tepatnya bagian penalaran kuantitatif dan integrasi. Hal ini bisa menguji keterampilan dan pengetahuan lebih langsung terkait dengan apa yang perlu kamu ketahui agar berhasil di sekolah bisnis. Jadi, kamu tidak akan kaget ketika menjadi mahasiswa S2 di sekolah tinggi bisnis di luar negeri.
- Sebagian pihak universitas meyakini bahwa calon mahasiswa S2 yang melampirkan skor GMAT akan berkomitmen pada jalur karir itu.
Ciri-Ciri GMAT
Berbeda dengan tes GRE, GMAT memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
- GMAT mencakup tiga bagian ujian yang meliputi integrated reasoning, qualitative, dan verbal. Soal-soalnya juga meliputi tentang analisis bisnis, tabel, grafik, pengetahuan umum, serta wawasan umum terkait masalah ekonomi dan bisnis.
- Rangkaian tes juga lebih penalaran kuantitatif dan bisnis, seperti Quantitative Reasoning, Integrated Reasoning, Analytical Writing Assesment dan Verbal Reasoning.
- Struktur matematika pada GMAT juga berbeda dari tes GRE dengan durasi sekitar 75 menit dan jumlah soal sekitar 37 pertanyaan. Lalu, topik utama tentang soal matematika, yakni menghitung, pecahan, proporsi, set, geometri, trigonometri, persamaan, formular, konsep perimeter, luas, keliling, median, dan lain-lain.
- Kamu tidak diizinkan menggunakan kalkulator dalam mengerjakan ujian.
- Topik yang diusung dalam soal lebih banyak daripada tes GRE.
- Tingkat kesulitan sangat tinggi daripada tes GRE.
- Sertifikat GMAT berlaku selama 5 tahun.
- Biaya tes GMAT secara keseluruhan adalah $250-275.
Komponen-komponen Soal GMAT
Sebelumnya, kita sudah mengetahui rangkaian tes GMAT. Dilansir dari avaneducation.com, secara detail, jenis-jenis soal GMAT, yakni:
1. Analytical Writing Assessment Test
Dalam bagian ini, kamu akan diuji dengan menulis esai. Esai yang dimaksud adalah analisis, kritik, atau opini tentang suatu isu bisnis atau ekonomi suatu negara. Tes ini berdurasi sekitar 30 menit untuk menuliskan 1 esai.
2. Integrated Reasoning Test
Dalam tes ini, kamu akan menghadapi suatu soal yang berhubungan dengan menganalisis data melalui grafik dan tabel. Tes ini akan mengetahui cara kamu membaca, memahami, dan menganalisis. Durasi yang diberikan untuk kamu menjawab soal-soal ini adalah 30 menit.
3. Quantitative Reasoning
Apakah kamu suka matematika? Mungkin, kamu tidak pernah mengeluh jika menemukan soal ini. Quantitative reasoning adalah soal-soal yang berisi topik tentang matematika dasar, seperti aljabar, aritmatika, dan geometri.
Dalam jenis soal ini, terdapat dua model pertanyaan, yakni data sufficiency dan problem solving. Model data sufficiency adalah model soal yang menampilkan berbagai data dan informasi yang saling terkait. Kamu akan diuji untuk menemukan informasi yang relevan. Model pertanyaan problem solving adalah model yang menentukan jawaban secara pilihan ganda tentang aljabar dan geometri. Durasi soal sekitar 75 menit.
4. Verbal Reasoning
Pada bagian ini, kamu akan diuji melalui kemampuan membaca, memperbaiki kalimat, dan menganalisis teks. Dari hal ini, kamu perlu menguasai bahasa Inggris secara fasih dan aktif. Total soal sekitar 41 pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda dalam waktu 75 menit.
5 Tips Mengerjakan GMAT, Auto Skor Tinggi!
Perlu diketahui, bahwa skala nilai atau skor pada tes ini berkisar antara 200 – 800. Tentunya, kamu harus mempersiapkan tes ini sebaik mungkin. So, ada beberapa tips untuk mempersiapkan GMAT, diantaranya:
1. Pahami Rangkaian Tes
Tentunya, ketika kita ingin ujian tertentu, maka kita perlu memahami bagian atau rangkaian tes tersebut. Pada poin sebelumnya, kamu bisa memahami gambaran-gambaran soal yang akan terjadi pada GMAT.
2. Kalau Perlu, Tebak Jawaban
Diketahui, tes yang kamu kerjakan memiliki waktu yang singkat. Maka dari itu, kamu perlu menjawab soal secara efisien dan efektif. Tips penting adalah kamu bisa menebak jawaban dengan percaya diri apabila kamu buntu. Namun, jangan terlalu banyak menebak jawabannya, ya.
3. Belajar Mandiri
Dalam persiapan GMAT, kamu butuh belajar baik mandiri ataupun program mentoring. Kamu bisa belajar mandiri dengan mengikuti latihan soal-soal ini yang tersedia di YouTube atau media sosial. Kamu juga bisa belajar dari buku atau sumber online untuk mengerjakan soal-soal latihan GMAT.
4. Disiplin Belajar
Buatlah jadwal secara konsisten untuk meningkatkan progress dalam belajar GMAT. Kamu bisa menentukan jadwal belajar secara berkala, seperti 2 jam latihan soal dalam sehari. Dengan menjadwalkan kegiatan belajarmu, kamu bisa mudah memanajemen waktu dengan efektif dan efisien.
5. Gunakan Scratch Pad dengan Baik
Dalam mengerjakan GMAT, kamu akan diberikan suatu kertas lapis plastik untuk menulis atau menghitung soal. Di Indonesia, kertas ini biasa disebut kertas coretan. Pastikan kamu memanfaatkan scratch pad dengan baik. Contohnya, kamu bisa menggunakan untuk menulis poin-poin penting paragraf, kerangka esai, dan menghitung soal matematika. Dengan memanfaatkan kertas ini, kamu bisa mengefisienkan waktu pengerjaan.
Itulah beberapa informasi mengenai GMAT. Selain persiapan yang matang, kamu perlu meminta restu orang tua terlebih dahulu dalam mengerjakan tes ini. Tidak lupa untuk berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar dipermudah segala urusannya. Apakah kamu ingin mencoba ikut tes ini?