Apa kamu tahu tentang tes GRE? Mengapa pendaftar S2 luar negeri harus mengikuti tes tersebut? Tentunya banyak pertanyaan yang perlu diutarakan soal tes GRE, khususnya kamu yang ingin mendaftar S2 di luar negeri.
Setelah kamu mengetahui tes IELTS dan TOEFL di luar negeri, kamu juga perlu memahami tes GRE yang katanya lebih sulit daripada tes GMAT. Apa sih tes GRE?
Definisi Tes GRE
Secara sederhana, tes GRE (Graduate Record Exam) adalah tes wajib dan standar yang digunakan untuk masuk ke program magister atau strata-2 di luar negeri. Tes ini sering kali diuji untuk calon magister yang ingin berkualiah di luar negeri baik benua Eropa maupun Amerika.
Berbeda dengan tes TOEFL atau IELTS, tes GRE merupakan tes berbahasa inggris yang mampu mengukur kemampuan akademik dan meyakinkan bahwa mahasiswa dapat melanjutkan sekolah dengan baik. Diketahui, tes ini memiliki tiga tes, yakni analytical writing, verbal dan kuantitatif.
Selain itu, teknik mengerjakan tes juga berbeda-beda di setiap negara. Jika melihat teknik tes di Indonesia, maka tes dilaksanakan dengan menggunakan komputer. Jadi, kamu perlu beradaptasi dengan teknik tersebut, ya.
Tujuan Tes GRE
Dilansir dari avanaeducation.com, tes GRE bertujuan untuk menguji kemampuan dari calon mahasiswa S2 dengan penalaran verbal, matematis, dan analitis. Perlu diingat, tes ini memiliki masa berlaku 5 tahun. Jadi, kamu perlu mempersiapkan tes ini dengan sungguh-sungguh.
Ketentuan dari tes ini juga hamper sama dengan tes TOEFL. Calon mahasiswa bisa mengikuti ujian lagi sampai mendapatkan skor paling tinggi. Tes ini terbuka untuk setiap orang di seluruh dunia. Bahkan, tes ini bisa dilakukan oleh penyandang disabilitas dan orang dengan gangguna kesehatan.
Komponen-komponen Tes GRE
Dilansir dari vistaeducation.com, calon mahasiswa akan diuji dengan 3 komponen tes dari GRE, yakni:
1. Verbal Reasoning
Dalam tes ini, kamu akan diuji dalam menganalisa dan mengevaluasi bahan tulisan, menguatkan informasi yang didapatkan, serta mencari korelasi paragraft atau komponen kalimat. Tes ini terdiri dari dua set, dengan masing-masing set berisi 20 soal. Durasi pengerjaan biasanya 30 menit dengan total waktu pengerjaan sekitar 1 jam.
2. Quantitative Reasoning
Apakah kamu suka dengan angka-angka? Maka, kamu akan mendapat komponen tes ini sebagai pilihannya. Kamu akan diminta untuk menyelesaikan masalah dengan analisis aritmatika, geometri, aljabar, dan analisis data.
Diketahui, tes ini memiliki total 40 soal yang dibagi sama banyak dalam 2 set. Durasi pengerjaan tes adalah 35 menit.
3. Analytical Writing
Jika kamu menguasai penulisan, maka kamu akan mudah menghadapi komponen tes ini. Analytical writing adalah komponen tes GRE yang menguji kemampuan calon mahasiswa dalam berpikir kritis, menulis analisa, artikulasi, dan ide-ide pendukung.
Kamu akan diminta untuk membuat dua buah esai. Esai pertama akan menguji kemampuan calon mahasiswa dalam memandang suatu isu atau topik. Sedangkan, esai kedua akan menguji kemampuan analisis suatu argumen. Tes ini berlangsung selama 30 menit untuk masing-masin esai.
Lalu, kamu juga perlu mengetahui mata pelajaran yang diikuti dari tes GRE ini, yakni literatur inggris, matematika, fisika, kimia, biologi, dan psikologi. Tentunya, komponen-komponen tes tersebut dapat membantu kamu dalam mengambil program pascasarjana di luar negeri.
Biaya Tes GRE
Perlu diketahui, kamu bisa mengikuti tes GRE yang tersebar dari 1.000 lokasi pusat ujian yang berada di lebih dari 160 negara. Biaya tes juga berbeda-beda di setiap negaranya. Contohnya, biaya tes di Australia, Cina, India, Nigeria, dan Turki sebesar $255. Tes bisa berbasis komputer ataupun cetak yang bisa kamu ulang kapan saja setelah 21 hari.
Tips Sukses Dapat Skor Tinggi pada Tes GRE
Setelah mengetahui informasi ujian ini, maka kamu harus mampu menyelesaikannya dengan skor tinggi. Hal ini bisa mempermudah kamu dalam masuk program pascasarjana di luar negeri. Jadi, apa saja tips sukses dapat skor tinggi pada tes ini? Berikut ulasannya.
1. Latihan Menulis
Berlatih adalah kunci. Kata-kata itu adalah motivasi untuk sukses dalam tes GRE. Kemampuan menulismu akan semakit meningkat apabila kamu sering berlatih. Kamu bisa menulis satu topik yang kamu kuasai atau minati. Contohnya, kamu berminat menulis topik psikologi, maka kamu bisa meriset tentang isu-isu terkini soal psikologi. Sebelum menulis, pastikan kamu rajin membaca buku dengan topik yang kamu senangi, ya.
2. Gunakan Uji Coba Tes GRE
Ada kalanya, platform persiapan beasiswa menyediakan uji coba tes. Nah, kamu bisa meriset terlebih dahulu platform yang menyediakan hal tersebut. Dengan mengikuti uji cobanya, kamu bisa mendapatkan pengalaman selama mengerjakan tes ini. Kamu juga mendapat gambaran tentang soal-soal dalam tes ini. Kamu tidak perlu khawatir jika kamu mendapat skor kecil. Sebab, kamu bsia memperbaikinya dengan belajar, belajar, dan belajar.
3. Persiapkan Waktu Belajar
Hal yang paling menantang bagi generasi muda adalah manajemen waktu. Sebab, manajemen waktu penting untuk kita dalam memaksimalkan produktivitas dari kegiatan-kegiatan hebat. Maka dari itu, kamu perlu menyeimbangkan waktu antara belajar dan bermain.
Please, jangan asal belajar tanpa ada jadwal waktu yang tepat. Untuk itu, kamu bisa membagi waktu belajar GRE, seperti metode belajar interval. Contohnya, kamu bisa berlatih soal kuantitatif selama 20 menit, lalu istirahat selama 10 menit. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan latihan menulis selama 20 menit, lalu istirahat selama 10 menit.
4. Sering Membaca Contoh Soal GRE
Seperti halnya UTBK/SBMPTN, kamu perlu berlatih dengan sering membaca soal GRE. Nah, untuk mendapatkan soal tersebut, kamu bisa melakukan pencarian via Google, YouTube, atau mengikuti komunitas GRE di Telegram/Line. Untuk komunitas, kamu bisa mendapat keuntungan dobel, yakni menambah wawasan dan relasi.
5. Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris
Meskipun kamu tahu tentang bahasa inggris, bukan berarti kamu menyepelekan pada tes GRE, ya. Hal ini dilakukan agar sesi tes analytical writing kamu berjalan dengan baik dan dapat skor tinggi. Kamu bisa mengikuti kursus bahasa inggris untuk memperbaiki tata bahasa atau membeli buku tentang grammar.
6. Kuasai Soal Kuantitatif
Seperti yang dijelaskan tadi, bahwa ada tes yang bernama quantitative reasoning. Maka dari itu, kamu perlu menguasai tes ini, khususnya algoritma, aljabar, penalaran kuantitatif, dan geometri. Tidak apa-apa jika kamu membuka kembali buku matematika SMA untuk mengetahui soal-soal tersebut.
Itulah beberapa informasi tentang tes GRE. Kunci penting untuk mendapatkan skor tinggi dalam tes ini adalah berlatih, berlatih, dan berlatih. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental agar selama GRE tes nanti bisa berjalan lancar. Jadi, apa lagi yang kamu tunggu? Segera buka meja belajarmu dan mulailah belajar GRE di Magna Education!