Apakah kamu pernah mendengar tentang mitos IELTS? Selama IELTS test, kamu mungkin pernah mendengar hal-hal yang mengganggu ujian kamu. Mitos-mitos tersebut bisa berkaitan dengan mekanisme ujian, peraturan ujian, atau hal-hal yang bikin kita mundur dari IELTS. 

Patut diketahui, IELTS adalah tes standar berbahasa inggris secara profesional yang diperuntukkan untuk calon mahasiswa atau pekerja yang ingin menempuh pendidikan/melamar pekerjaan di luar negeri. IELTS sendiri biasanya dilaksanakan di universitas atau lembaga penyedia IELTS di negara masing-masing. 

Meskipun sudah terstandar internasional, ada saja orang yang membuat atau menerapkan mitos-mitos tentang IELTS. Lalu, mitos apa saja itu?

Beberapa Mitos IELTS yang Bisa Bikin Hambatan Naikin Skormu

Ada beberapa mitos IELTS yang ternyata bisa bikin hambatan skormu untuk naik, lho. Nah, apa saja sih mitos-mitos seputar IELTS yang bisa bikin hambatan naikin skormu?

1. Soal Listening Didengar Lebih dari Satu Kali

Apakah kamu pernah mendengar dari teman tentang soal listening yang bisa diperdengarkan dua kali? Faktanya, audio dalam soal listening hanya boleh diperdengarkan satu kali oleh peserta. Oleh karena itu, butuh ketelitian dan latihan grammar agar terbiasa mendengarkan audio dari soal listening IELTS. Selain itu, kamu juga perlu fokus selama ujian listening yang umumnya dilaksanakan selama 40 menit. 

2. Mitos IELTS: Jawaban Langsung Ditemukan di Bagian Reading

Perlu diketahui, ketika kamu menemukan soal bacaan pada IELTS test, kamu tidak bisa langsung menerka jawaban dari bacaan. Kamu butuh kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan berupa jawaban yang pasti. 

Ditambah, ada berbagai format jawaban yang bisa kamu temukan pada IELTS, seperti pilihan ganda, false or true, ringkasan cepat, dan jawaban singkat. Kamu juga butuh latihan soal bacaan untuk bisa mempercepat penafsiran informasi melalui analisis kamu.

3. Bagian Reading Pasti Rumit

Setiap komponen soal bisa diselesaikan dengan mudah ketika kamu sering belajar dan latihan soal IELTS. Tidak ada yang rumit selama kamu belajar dengan sungguh-sungguh. Apakah kamu sudah belajar hari ini?

4. Only One Answer to Speaking Section

Banyak peserta ujian IELTS berpikir kalau sesi speaking mempunyai jawaban yang benar. Padahal, tidak ada satu jawaban yang benar atau salah pada sesi listening IELTS. Kamu akan dinilai oleh panitia ujian dengan kriteria berikut.

  • Kefasihan dan susunan jawaban.
  • Kosakata dan penyusunan kalimat.
  • Struktur kalimat
  • Pengucapan

Pastikan, kamu memahami bahasa inggris dengan baik. Alhasil, kamu bisa berkomunikasi dengan panitia ujian baik dan lancar pula. Dengan hal itu, kamu bisa mendapatkan skor yang tinggi.

5. Benar dan Salahnya Jawaban Ditentukan oleh Panitia Ujian

Ada benarnya, tetapi ada salahnya juga. Benarnya adalah panitia ujian akan memegang kunci jawaban, tetapi hal itu bersifat rahasia. Hanya panitia ujian yang diberikan otoritas tinggi yang bisa memegangnya. Meskipun begitu, kunci jawaban tersebut tidak dibuat langsung oleh panitia ujian.

Mereka hanya menilai kemampuan kamu dalam berbicara, membaca, dan menulis bahasa inggris. Maka dari itu, kamu tidak perlu takut untuk menulis esai yang bisa mengkhawatirkan perasaan panitia ujian. Kamu hanya perlu mengisi jawaban sesuai pengetahuan dan hasil belajar kamu.

6. Jangan Langsung Fokus ke Soal

Khusus reading section, banyak peserta yang fokus ke soal karena perlu untuk menghemat waktu. Perlu diketahui, peserta ujian juga dinilai terhadap pemahamannya setelah instruksi ujian diberikan, loh. 

Pakailah waktu untuk membaca dan memahami instruksi ujian yang diberikan melalui audio. Selain itu, di dalam instruksi, terdapat petunjuk yang bisa kamu gunakan untuk mengisi jawaban IELTS kamu. 

7. Lembaga Tes IELTS Memiliki Standar Soal yang Berbeda

Sebagian peserta IELTS berpikir kalau lembaga penyedia tes IELTS akan lebih mudah soalnya dibandingkan lembaga penyedia tes IELTS lainnya. Hal ini salah besar, ya. Sebab, setiap lembaga tes memiliki ukuran yang sama dan menggunakan indikator nilai yang sama pula. 

Ditambah, penyelenggara ujian IELTS sudah terverifikasi dengan berbagai latihan agar menyediakan ujian IELTS dengan adil dan transparan. Panitia ujian juga diawasi lagi oleh panitia ujian yang lebih berpengalaman, loh. Tidak heran kalau hasil ujian IELTS banyak digunakan sebagai persyaratan calon mahasiswa di berbagai universitas top global.

8. Persiapan IELTS dengan Hanya Membaca Buku dan Koran

Apa benar kamu bisa mendapatkan skor tinggi pada IELTS dengan membaca buku dan koran? Yap, bisa. Akan tetapi, kamu disarankan untuk membentuk kebiasaan dengan latihan soal dan membaca berbagai jenis bacaan dalam bahasa inggris. 

Hal ini dikarenakan setiap soal IELTS cukup kompleks. Tentunya bisa bikin usaha belajar kamu ekstra dan penuh perjuangan.

9. Soal Listening Semuanya Beraksen British

Perlu diketahui, soal-soal IELTS dibuat oleh Cambridge English, IDP, dan British Council. Tidak heran kalau soal IELTS didominasi dengan aksen british. Namun, ada beberapa aksen yang juga muncul pada soal listening IELTS, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia. Maka dari itu, kamu bisa mempelajari beberapa aksen tersebut di YouTube untuk meningkatkan wawasan accent kamu.

10. Mitos IELTS: Hanya Perbanyak Latihan Soal IELTS Bikin Skor Tinggi

Yap, ada benarnya kalau kamu memperbanyak latihan soal IELTS untuk dapat skor tinggi. Meskipun begitu, kemampuan berbahasa inggris kamu jauh lebih pokok daripada itu. Hal ini wajar karena IELTS sendiri untuk mempersiapkan peserta agar lebih mudah memahami dan menyerap komunikasi dalam bahasa inggris. 

Dikhawatirkan jika kamu hanya latihan soal IELTS, kamu akan sulit memahami ilmu ketika berkuliah atau berkomunikasi dengan rekan kerja asing. Selain itu, perbanyak kosakata dan grammar kamu dengan belajar bahasa inggris. Setelah mengetahuinya, kamu bisa melanjutkan untuk latihan soal IELTS.

11. Mitos IELTS Menggunakan Kosakata Rumit untuk Writing

Apakah kamu pernah memasukkan kosakata rumit dalam menulis esai IELTS? Yap, hal ini biasa dilakukan oleh peserta ujian untuk membuat penilai terkesan. Cara ini sebenarnya salah karena membuat kalimat kamu tidak natural.

Akibatnya, nilai IELTS kamu kemungkinan besar turun di bagian kefasihan (coherence and cohesion). Ada baiknya kamu memperbanyak kosakata, tetapi memikirkan cara yang tepat untuk mengekspresikkan kalimat sesuai topik esai pada IELTS. Penting untuk mengetahui korelasi, variasi, dan sinonim kata yang telah kamu tulis.

12. Merasa Memiliki Banyak Waktu untuk Menjawab Soal

Hal ini yang perlu disingkirkan oleh setiap peserta ujian IELTS. Meskipun tes berlangsung selama 1 jam, kamu harus bisa memanajemen waktu pengisian jawaban dengan baik. Ditambah, terdapat 40 pertanyaan dengan 11 jenis pertanyaan yang berbeda. Justru, kamu perlu menjawab dengan pengetahuan kamu agar tidak ketinggalan waktu. 

Itulah beberapa mitos tentang IELTS. Meskipun IELTS terlihat sederhana, sebenarnya banyak peserta ujian yang gagal mendapat skor tinggi karena kurang latihan. Maka dari itu, kamu butuh bimbingan yang berkualitas dan profesional. Salah satunya adalah Magna Education. Magna Education adalah lembaga konsultan pendidikan yang berfokus di bidang pelatihan bahasa, serta persiapan studi, pendidikan profesi, pertukaran budaya, dan bekerja di luar negeri. So, kamu bisa mengunjungi laman resminya di magnaeducation.id.