Apakah kamu pernah mendengar tes TOEFL? Yap, tes yang terkenal untuk masuk perguruan tinggi di luar negeri ini memang menjadi ikonik bagi dunia akademik. TOEFL sendiri tercipta sebagai pemenuhan syarat untuk masuk kerja, mendapat beasiswa, dan menjadi mahasiswa di universitas. 

Lalu, bagaimana informasi lengkap tentang TOEFL? Begini penjelasannya!

Apa Itu Tes TOEFL?

Tes TOEFL merupakan tes berbahasa inggris yang diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat. Pada awalnya, TOEFL hanya digunakan sebagai ujian untuk masyarakat sekitar New Jersey, negara bagian dari Amerika Serikat. 

Fungsi TOEFL pada saat itu merupakan syarat dari melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi. Namun, siapa sangka kalau tes ini mendunia dan digunakan sebagai persyaratan masuk universitas di berbagai negara. Bahkan, perusahaan baik berskala nasional dan internasional biasanya menempatkan tes TOEFL sebagai persyaratan kelulusan pekerja atau karyawan. 

Diketahui, beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan negara-negara di benua Eropa menggunakan tes ini sebagai persyaratan wajib bagi calon mahasiswa. Kegunaan dari tes TOEFL adalah mengukur kemampuan siswa/I atau seseorang terkait bahasa inggris baik secara menulis, berbicara, dan mendengar. 

Komponen Tes TOEFL

Biasanya komponen tes TOEFL ada 4, yakni grammar structure and written, listening comprehension, reading comprehension, dan writing. Selain itu, durasi ujian TOEFL biasanya berlangsung sekitar 3 jam. Maka dari itu, kamu butuh persiapan yang matang untuk mendapat skor tinggi pada TOEFL. Berikut komponen tes pada TOEFL, diantaranya:

Reading

Dalam komponen tes ini, kamu akan diuji dengan bacaan atau teks yang berupa keilmiahan. Biasanya tes ini membutuhkan analisis dan kecermatan tinggi karena kamu akan mencari kesimpulan, gagasan atau ide utama, dan maksud penulis. Tentunya, kamu juga perlu memahami kosakata dan kalimat dalam teks tersebut.

Listening

Dalam soal ini, kamu akan mendengar beberapa percakapan sehari-hari yang dibicarakan oleh native speaker. Biasanya dalam metode iBT (Internet Based Test), kamu akan menggunakan headset agar suara yang dihasilkan semakin jernih dan jelas. Dalam soal TOEFL, tidak disediakan transcript dalam percakapan tersebut. Maka dari itu, kamu perlu cermat untuk mendengar dari beberapa soalnya.

Speaking

Dalam komponen soal ini, kamu perlu melatih komunikasi bahasa inggris secara baik. Hal ini dikarenakan soal ini butuh skill public speaking dan bahasa inggris. Dalam tes TOEFL, biasanya kamu akan diminta untuk menceritakan kehidupan pribadi, kehidupan tempat tinggal kamu, dan orang terfavorit di hidup kamu. 

Selain itu, kamu akan diberikan bacaan atau percakapan sehingga kamu harus meringkas konteks dari bacaan atau percakapan itu. Jangan lupa untuk memberikan pendapat kamu soal bacaan atau percakapan tersebut.

Writing

Terakhir, kamu akan menuliskan 2 esai pendek. Biasanya esai ini membutuhkan analisis dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pada esai kedua, biasanya panitia ujian memberikan bacaan atau teks singkat, lalu kamu bisa menganalisanya dengan esai yang kamu tulis. 

Jenis-Jenis TOEFL

Setelah mengetahui komponen tes, apa saja jenis-jenis tes TOEFL? Jika dikelompokkan berdasarkan metode pelaksanaan ujiannya, maka tes TOEFL terbagi atas beberapa jenis:

PBT (Paper Based Test)

Dalam tes TOEFL dengan jenis ini, kamu akan menggunakan kertas dalam membaca soal dan jawabannya. Metode tes ini digunakan sejak tahun 1964 hingga 1998. Untuk mengisi jawabannya, kamu perlu menggunakan pensil 2B yang memang sangat populer kala itu. Ciri lainnya adalah rentang skor berkisar 217-677. Lalu, soal yang diujikan sekitar 3 komponen soal, yakni listening, reading, dan structure. 

CBT (Computer Based Test)

Setelah 1998, metode PBT mulai ditinggalkan oleh panitia pelaksana TOEFL. Maka dari itu, metode digantikan dengan CBT (Computer Based Test). Metode ini masih digunakan pada beberapa negara di Asia, salah satunya Indonesia. Dalam komponen soal yang diujikan, ada 4 seperti reading, writing, listening, dan structure.  Durasi berlangsung ujiannya sekitar 2-2,5 jam. 

IBT (Internet Based Test)

TOEFL jenis ini merupakan yang paling modern. IBT dilaksanakan sejak 2005 sampai sekarang. Diketahui, di Indonesia, tes ini baru berlaku pada 2006. TOEFL jenis ini merupakan TOEFL yang bisa diikuti secara daring. 

Komponen soal sama dengan jenis CBT, yakni listening, speaking, reading, dan writing. Untuk waktu tes, berlangsung sekitar 4 jam. Sedangkan, rentang skornya berkisar 0-120. Apakah kamu pernah mengikuti tes TOEFL ini?

Durasi Tes dan Skor Ujian

Pada tes TOEFL, durasi berlangsung sekitar 4 jam dengan total soal sebagai berikut.

Internet Based Test

  • Reading Section: 60-80 menit (36-56 pertanyaan)
  • Listening Section: 60-90 menit (34-51 pertanyaan)
  • Short break: 10 menit
  • Speaking section: 20 menit (6 tugas)
  • Writing Section: 50 menit (2 esai)

Paper Based Test

  • Listening Section: 30-40 menit (50 pertanyaan)
  • Writing Section: 25 menit (40 pertanyaan)
  • Reading Section: 55 menit (50 pertanyaan)
  • TWE test: 30 menit (menulis 1 esai)

Untuk maksimal skor TOEFL saat ini berkisar 0-120 dengan masing-masing komponen maksimal skor sekitar 30. Bagi kamu yang ingin mengetahui biaya tes TOEFL, dalam satu kali ujian berkisar 3 juta Rupiah. 

Itulah informasi seputar tes TOEFL. Untuk mengetahui tips cara mendapat skor tinggi pada TOEFL, kamu bisa mengunjungi artikel sebelumnya, ya. Apakah kamu juga butuh persiapan bahasa Inggris yang lebih lengkap? Mending hubungi admin kami di www.magnaeducation.id. Fasilitas, materi, dan metode auto lengkap!