Tes GMAT

Tips Latihan Hadapi Tes GMAT yang Bisa Kamu Lakukan!

Tes GMAT (Graduate Management Admission Test) yaitu tes yang digunakan untuk masuk sebagai mahasiswa pascasarjana di luar negeri. Pada umumnya, GMAT diperuntukkan untuk calon mahasiswa pascasarjana jurusan manajemen dan bisnis.

Dalam GMAT, kamu akan menghadapi berbagai komponen tes, seperti quantitative, verbal, reasoning, dan writing. Tentunya untuk menghadapi hal itu tidaklah mudah. Kamu butuh persiapan matang untuk mendapat skor tinggi pada tes GMAT.

5 Tips Latihan Hadapi Tes GMAT

Sebelum masuk pada inti, kamu harus mengetahui bahwa ujian GMAT berlangsung sekitar 3,5 jam. Untuk itu, kamu harus terbiasa melakukan latihan dalam GMAT. Lalu, apa saja tips latihan GMAT?

1. Fokus pada Satu Komponen

Kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta GMAT adalah tidak fokus pada satu komponen. Mereka mempelajari secara keseluruhan komponen tes agar terbilang efisien. 

Padahal, cara tersebut kurang manjur karena kamu juga tidak mengenali kekuatan dan kelebihan kamu di setiap komponen tes. Maka dari itu, fokus pada satu komponen entah writing, reasoning, verbal, dan kuantitatif adalah kuncinya. 

Cobalah untuk menjadwalkan hari belajar kamu. Misalnya, hari Senin, kamu akan belajar dan melakukan latihan soal kuantitatif GMAT selama 1 jam per hari. Lalu, hari Selasa, kamu akan belajar dan latihan soal writing GMAT selama 1 jam per hari. 

Dengan hal ini, kamu bisa mengevaluasi perkembangan belajar kamu selama seminggu. Lalu, catat hal-hal yang kamu kurang terhadap aspek tertentu, seperti penulisan tata bahasa, rumus logaritma, atau analisa data.

2. Latihan Soal dan Catat Waktunya

Seperti ujian lainnya, kamu pasti latihan soal agar terbiasa dengan soal GMAT saat waktu pelaksanaan. Dengan latihan soal, kamu bisa mengetahui pola soal dan efektivitas dalam mengerjakannya. 

Untuk latihannya, kamu bisa melatih soal setelah melakukan pemahaman atau mempelajari komponen tes. Setelah itu, kamu bisa memberikan waktu sekitar 30 menit untuk menjawab soal per komponen tes. 

Lalu, catat berapa lama kamu mengerjakan 1 soal dengan timer. Dengan begitu, kamu bisa melacak progress latihan soal kamu dengan baik. 

3. Latihan Membaca Grafik

Persiapan tes GMAT memang diperuntukkan untuk mahasiswa pascasarjana yang tertarik pada manajemen dan bisnis. Tentunya hal ini tidak terlepas dari matematika yang berisi angka plus data rumit. 

Untuk itu, kamu harus terbiasa dengan pelajaran matematika, seperti memahami rumus dan menganalisis data dalam bagan. Latihan untuk menganalisis data bisa kamu lakukan dengan membaca laporan data, seperti laporan data penduduk, laporan hasil penelitian, dan laporan lainnya.

Pastikan laporan tersebut berbahasa inggris agar kamu terbiasa dengan bahasa ‘laporan’ yang memang sering muncul pada tes GMAT. Jadi, sudahkah kamu membaca laporan hari ini?

4. Latihan Menulis Esai

Setelah mengetahui latihan dari beberapa komponen tes GMAT, kamu juga perlu menguatkan pada salah satu komponen tes, yakni writing. Yap, dalam komponen writing, kamu akan diminta untuk menuliskan sebuah esai dengan topik yang disediakan. 

Dalam hal ini, kamu akan menyampaikan gagasan dan argumentasmimu dalam bentuk tulisan tangan. Lalu, bagaimana cara melatihnya?

Pastikan kamu peka terhadap tren dan isu ekonomi sekaligus bisnis yang ada di dunia. Selain itu, seringlah untuk menuliskan gagasan atau argumentasmu dalam buku diari atau catatan pribadimu. Lalu, kamu juga bisa berlatih menuliskan kerangka agar argumentasi atau gagasanmu tidak melenceng ke topik lain.

Tulislah dengan jelas, padat, dan sesuai dengan topik atau isu yang ingin kamu sampaikan. Berikan rekomendasi atau ide yang bisa mengatasi masalah tersebut. Perlu diingat, kamu dilarang untuk mengulangi kata (terbelit-belit) dan tidak sesuai dengan topik.

5. Latihan di Magna Education untuk Hadapi Tes GMAT

Jika kamu masih belum temu cara belajar atau latihan GMAT yang cocok, kamu bisa mengikuti kursus terbaik di Magna Education. Di Magna Education, kamu akan mendapat berbagai benefit, seperti mentor yang bersertifikat, metode belajar fleksibel, dan fasilitas belajar yang super lengkap.

Bagi kamu yang kesusahan dalam mengerjakan soal GMAT, mentor Magna Education selalu siap membantumu hingga mahir. Langsung hubungi admin kami di www.magnaeducation.id atau 0812-111-333-28

Beberapa tips tadi sudah cukup membantumu, kan? Jangan lupa untuk beri waktu istirahat dalam belajar kamu, ya. Pastikan tubuhmu tetap fit agar ujian GMAT-mu maksimal!

Selengkapnya
GMAT adalah

Serba-Serbi GMAT Adalah: Definisi, Fungsi, dan Tips Lolos Tes

Apakah kamu tahu tentang GMAT? Bagi kamu yang ingin menempuh program pendidikan magister atau master, kamu akan menghadapi tes ini. Tentunya, tes ini merupakan penentu untuk kamu dalam lulus seleksi universitas di luar negeri. 

Sebelumnya, kamu mungkin sudah mengenal tentang tes TOEFL dan IELTS. Namun, tes GMAT ini ibarat tes next-level dari kedua tes tersebut, loh. So, kita langsung aja tentang beberapa poin penting dari tes ini.

Definisi dan Tujuan GMAT

Dilansir dari suneducationgroup.com, Graduate Management Admission Test adalah tes yang menguji kemampuan akademik dalam bahasa Inggris. Kemampuan yang diuji tersebut adalah kemampuan analisis, matematika, dan bahasa. Tentunya tes ini berbasis Computer Adaptive Test (CAT).

Pada awalnya, GMAT dibuat pertama kali pada 1954. GMAT merupakan merek dagang yang terdaftar dari Graduate Management Admission Council (GMAC). Saat itu, GMAT dibuat oleh perwakilan dari beberapa perguruan tinggi ternama di dunia, seperti Universitas Harvard dan Columbia. Namanya juga dulu berbeda dari yang kini, yakni Tes Penerimaan untuk Studi Pascasarjana dalam Bisnis (ATGSB). Tujuan utama tes ini adalah meningkatkan kemampuan kamu dalam analytic thinking dan problem solving. Selain itu, tes ini juga merupakan persyaratan untuk kamu dalam menempuh program studi manajemen dan bisnis. 

Fungsi GMAT

Pada umumnya, fungsi dari GMAT adalah mempersiapkan calon mahasiswa S2 agar bisa menerima ilmu dan keterampilan tentang program studi yang diikutinya, yakni manajemen, bisnis, atau akuntansi. 

Ditambah, tes ini dapat digunakan untuk mendaftar sekolah bisnis di AS. Dilansir dari lister.co.id, terdapat 90% yang menerima skor GMAT atua GRE. Namun, ada banyak sekolah bisnis yang lebih memilih tes ini daripada GRE, yakni:

  1. Mereka lebih menyukai jenis soal di GMAT, tepatnya bagian penalaran kuantitatif dan integrasi. Hal ini bisa menguji keterampilan dan pengetahuan lebih langsung terkait dengan apa yang perlu kamu ketahui agar berhasil di sekolah bisnis. Jadi, kamu tidak akan kaget ketika menjadi mahasiswa S2 di sekolah tinggi bisnis di luar negeri. 
  2. Sebagian pihak universitas meyakini bahwa calon mahasiswa S2 yang melampirkan skor GMAT akan berkomitmen pada jalur karir itu. 

Ciri-Ciri GMAT

Berbeda dengan tes GRE, GMAT memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

  1. GMAT mencakup tiga bagian ujian yang meliputi integrated reasoning, qualitative, dan verbal. Soal-soalnya juga meliputi tentang analisis bisnis, tabel, grafik, pengetahuan umum, serta wawasan umum terkait masalah ekonomi dan bisnis. 
  2. Rangkaian tes juga lebih penalaran kuantitatif dan bisnis, seperti Quantitative Reasoning, Integrated Reasoning, Analytical Writing Assesment dan Verbal Reasoning.
  3. Struktur matematika pada GMAT juga berbeda dari tes GRE dengan durasi sekitar 75 menit dan jumlah soal sekitar 37 pertanyaan. Lalu, topik utama tentang soal matematika, yakni menghitung, pecahan, proporsi, set, geometri, trigonometri, persamaan, formular, konsep perimeter, luas, keliling, median, dan lain-lain. 
  4. Kamu tidak diizinkan menggunakan kalkulator dalam mengerjakan ujian.
  5. Topik yang diusung dalam soal lebih banyak daripada tes GRE.
  6. Tingkat kesulitan sangat tinggi daripada tes GRE.
  7. Sertifikat GMAT berlaku selama 5 tahun.
  8. Biaya tes GMAT secara keseluruhan adalah $250-275.  

Komponen-komponen Soal GMAT

Sebelumnya, kita sudah mengetahui rangkaian tes GMAT. Dilansir dari avaneducation.com, secara detail, jenis-jenis soal GMAT, yakni:

1. Analytical Writing Assessment Test

Dalam bagian ini, kamu akan diuji dengan menulis esai. Esai yang dimaksud adalah analisis, kritik, atau opini tentang suatu isu bisnis atau ekonomi suatu negara. Tes ini berdurasi sekitar 30 menit untuk menuliskan 1 esai.

2. Integrated Reasoning Test

Dalam tes ini, kamu akan menghadapi suatu soal yang berhubungan dengan menganalisis data melalui grafik dan tabel. Tes ini akan mengetahui cara kamu membaca, memahami, dan menganalisis. Durasi yang diberikan untuk kamu menjawab soal-soal ini adalah 30 menit. 

3. Quantitative Reasoning

Apakah kamu suka matematika? Mungkin, kamu tidak pernah mengeluh jika menemukan soal ini. Quantitative reasoning adalah soal-soal yang berisi topik tentang matematika dasar, seperti aljabar, aritmatika, dan geometri. 

Dalam jenis soal ini, terdapat dua model pertanyaan, yakni data sufficiency dan problem solving. Model data sufficiency adalah model soal yang menampilkan berbagai data dan informasi yang saling terkait. Kamu akan diuji untuk menemukan informasi yang relevan. Model pertanyaan problem solving adalah model yang menentukan jawaban secara pilihan ganda tentang aljabar dan geometri. Durasi soal sekitar 75 menit.

4. Verbal Reasoning

Pada bagian ini, kamu akan diuji melalui kemampuan membaca, memperbaiki kalimat, dan menganalisis teks. Dari hal ini, kamu perlu menguasai bahasa Inggris secara fasih dan aktif. Total soal sekitar 41 pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda dalam waktu 75 menit. 

5 Tips Mengerjakan GMAT, Auto Skor Tinggi!

Perlu diketahui, bahwa skala nilai atau skor pada tes ini berkisar antara 200 – 800. Tentunya, kamu harus mempersiapkan tes ini sebaik mungkin. So, ada beberapa tips untuk mempersiapkan GMAT, diantaranya:

1. Pahami Rangkaian Tes

Tentunya, ketika kita ingin ujian tertentu, maka kita perlu memahami bagian atau rangkaian tes tersebut. Pada poin sebelumnya, kamu bisa memahami gambaran-gambaran soal yang akan terjadi pada GMAT. 

2. Kalau Perlu, Tebak Jawaban

Diketahui, tes yang kamu kerjakan memiliki waktu yang singkat. Maka dari itu, kamu perlu menjawab soal secara efisien dan efektif. Tips penting adalah kamu bisa menebak jawaban dengan percaya diri apabila kamu buntu. Namun, jangan terlalu banyak menebak jawabannya, ya. 

3. Belajar Mandiri

Dalam persiapan GMAT, kamu butuh belajar baik mandiri ataupun program mentoring. Kamu bisa belajar mandiri dengan mengikuti latihan soal-soal ini yang tersedia di YouTube atau media sosial. Kamu juga bisa belajar dari buku atau sumber online untuk mengerjakan soal-soal latihan GMAT.

4. Disiplin Belajar

Buatlah jadwal secara konsisten untuk meningkatkan progress dalam belajar GMAT. Kamu bisa menentukan jadwal belajar secara berkala, seperti 2 jam latihan soal dalam sehari. Dengan menjadwalkan kegiatan belajarmu, kamu bisa mudah memanajemen waktu dengan efektif dan efisien. 

5. Gunakan Scratch Pad dengan Baik

Dalam mengerjakan GMAT, kamu akan diberikan suatu kertas lapis plastik untuk menulis atau menghitung soal. Di Indonesia, kertas ini biasa disebut kertas coretan. Pastikan kamu memanfaatkan scratch pad dengan baik. Contohnya, kamu bisa menggunakan untuk menulis poin-poin penting paragraf, kerangka esai, dan menghitung soal matematika. Dengan memanfaatkan kertas ini, kamu bisa mengefisienkan waktu pengerjaan.

Itulah beberapa informasi mengenai GMAT. Selain persiapan yang matang, kamu perlu meminta restu orang tua terlebih dahulu dalam mengerjakan tes ini. Tidak lupa untuk berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar dipermudah segala urusannya. Apakah kamu ingin mencoba ikut tes ini?

Selengkapnya
Tes GRE

Ingin Daftar S2 Luar Negeri? Pahami Tes GRE dan Tips Dapat Skor Tingginya

Apa kamu tahu tentang tes GRE? Mengapa pendaftar S2 luar negeri harus mengikuti tes tersebut? Tentunya banyak pertanyaan yang perlu diutarakan soal tes GRE, khususnya kamu yang ingin mendaftar S2 di luar negeri.

Setelah kamu mengetahui tes IELTS dan TOEFL di luar negeri, kamu juga perlu memahami tes GRE yang katanya lebih sulit daripada tes GMAT. Apa sih tes GRE?

Definisi Tes GRE

Secara sederhana, tes GRE (Graduate Record Exam) adalah tes wajib dan standar yang digunakan untuk masuk ke program magister atau strata-2 di luar negeri. Tes ini sering kali diuji untuk calon magister yang ingin berkualiah di luar negeri baik benua Eropa maupun Amerika. 

Berbeda dengan tes TOEFL atau IELTS, tes GRE merupakan tes berbahasa inggris yang mampu mengukur kemampuan akademik dan meyakinkan bahwa mahasiswa dapat melanjutkan sekolah dengan baik. Diketahui, tes ini memiliki tiga tes, yakni analytical writing, verbal dan kuantitatif. 

Selain itu, teknik mengerjakan tes juga berbeda-beda di setiap negara. Jika melihat teknik tes di Indonesia, maka tes dilaksanakan dengan menggunakan komputer. Jadi, kamu perlu beradaptasi dengan teknik tersebut, ya. 

Tujuan Tes GRE

Dilansir dari avanaeducation.com, tes GRE bertujuan untuk menguji kemampuan dari calon mahasiswa S2 dengan penalaran verbal, matematis, dan analitis. Perlu diingat, tes ini memiliki masa berlaku 5 tahun. Jadi, kamu perlu mempersiapkan tes ini dengan sungguh-sungguh. 

Ketentuan dari tes ini juga hamper sama dengan tes TOEFL. Calon mahasiswa bisa mengikuti ujian lagi sampai mendapatkan skor paling tinggi. Tes ini terbuka untuk setiap orang di seluruh dunia. Bahkan, tes ini bisa dilakukan oleh penyandang disabilitas dan orang dengan gangguna kesehatan. 

Komponen-komponen Tes GRE

Dilansir dari vistaeducation.com, calon mahasiswa akan diuji dengan 3 komponen tes dari GRE, yakni:

1. Verbal Reasoning

Dalam tes ini, kamu akan diuji dalam menganalisa dan mengevaluasi bahan tulisan, menguatkan informasi yang didapatkan, serta mencari korelasi paragraft atau komponen kalimat. Tes ini terdiri dari dua set, dengan masing-masing set berisi 20 soal. Durasi pengerjaan biasanya 30 menit dengan total waktu pengerjaan sekitar 1 jam.

2. Quantitative Reasoning

Apakah kamu suka dengan angka-angka? Maka, kamu akan mendapat komponen tes ini sebagai pilihannya. Kamu akan diminta untuk menyelesaikan masalah dengan analisis aritmatika, geometri, aljabar, dan analisis data.

Diketahui, tes ini memiliki total 40 soal yang dibagi sama banyak dalam 2 set. Durasi pengerjaan tes adalah 35 menit. 

3. Analytical Writing

Jika kamu menguasai penulisan, maka kamu akan mudah menghadapi komponen tes ini. Analytical writing adalah komponen tes GRE yang menguji kemampuan calon mahasiswa dalam berpikir kritis, menulis analisa, artikulasi, dan ide-ide pendukung.

Kamu akan diminta untuk membuat dua buah esai. Esai pertama akan menguji kemampuan calon mahasiswa dalam memandang suatu isu atau topik. Sedangkan, esai kedua akan menguji kemampuan analisis suatu argumen. Tes ini berlangsung selama 30 menit untuk masing-masin esai. 

Lalu, kamu juga perlu mengetahui mata pelajaran yang diikuti dari tes GRE ini, yakni literatur inggris, matematika, fisika, kimia, biologi, dan psikologi. Tentunya, komponen-komponen tes tersebut dapat membantu kamu dalam mengambil program pascasarjana di luar negeri.

Biaya Tes GRE

Perlu diketahui, kamu bisa mengikuti tes GRE yang tersebar dari 1.000 lokasi pusat ujian yang berada di lebih dari 160 negara. Biaya tes juga berbeda-beda di setiap negaranya. Contohnya, biaya tes di Australia, Cina, India, Nigeria, dan Turki sebesar $255. Tes bisa berbasis komputer ataupun cetak yang bisa kamu ulang kapan saja setelah 21 hari. 

Tips Sukses Dapat Skor Tinggi pada Tes GRE

Setelah mengetahui informasi ujian ini, maka kamu harus mampu menyelesaikannya dengan skor tinggi. Hal ini bisa mempermudah kamu dalam masuk program pascasarjana di luar negeri. Jadi, apa saja tips sukses dapat skor tinggi pada tes ini? Berikut ulasannya.

1. Latihan Menulis

Berlatih adalah kunci. Kata-kata itu adalah motivasi untuk sukses dalam tes GRE. Kemampuan menulismu akan semakit meningkat apabila kamu sering berlatih. Kamu bisa menulis satu topik yang kamu kuasai atau minati. Contohnya, kamu berminat menulis topik psikologi, maka kamu bisa meriset tentang isu-isu terkini soal psikologi. Sebelum menulis, pastikan kamu rajin membaca buku dengan topik yang kamu senangi, ya. 

2. Gunakan Uji Coba Tes GRE

Ada kalanya, platform persiapan beasiswa menyediakan uji coba tes. Nah, kamu bisa meriset terlebih dahulu platform yang menyediakan hal tersebut. Dengan mengikuti uji cobanya, kamu bisa mendapatkan pengalaman selama mengerjakan tes ini. Kamu juga mendapat gambaran tentang soal-soal dalam tes ini. Kamu tidak perlu khawatir jika kamu mendapat skor kecil. Sebab, kamu bsia memperbaikinya dengan belajar, belajar, dan belajar.

3. Persiapkan Waktu Belajar 

Hal yang paling menantang bagi generasi muda adalah manajemen waktu. Sebab, manajemen waktu penting untuk kita dalam memaksimalkan produktivitas dari kegiatan-kegiatan hebat. Maka dari itu, kamu perlu menyeimbangkan waktu antara belajar dan bermain.

Please, jangan asal belajar tanpa ada jadwal waktu yang tepat. Untuk itu, kamu bisa membagi waktu belajar GRE, seperti metode belajar interval. Contohnya, kamu bisa berlatih soal kuantitatif selama 20 menit, lalu istirahat selama 10 menit. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan latihan menulis selama 20 menit, lalu istirahat selama 10 menit. 

4. Sering Membaca Contoh Soal GRE

Seperti halnya UTBK/SBMPTN, kamu perlu berlatih dengan sering membaca soal GRE. Nah, untuk mendapatkan soal tersebut, kamu bisa melakukan pencarian via Google, YouTube, atau mengikuti komunitas GRE di Telegram/Line. Untuk komunitas, kamu bisa mendapat keuntungan dobel, yakni menambah wawasan dan relasi. 

5. Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris 

Meskipun kamu tahu tentang bahasa inggris, bukan berarti kamu menyepelekan pada tes GRE, ya. Hal ini dilakukan agar sesi tes analytical writing kamu berjalan dengan baik dan dapat skor tinggi. Kamu bisa mengikuti kursus bahasa inggris untuk memperbaiki tata bahasa atau membeli buku tentang grammar. 

6. Kuasai Soal Kuantitatif

Seperti yang dijelaskan tadi, bahwa ada tes yang bernama quantitative reasoning. Maka dari itu, kamu perlu menguasai tes ini, khususnya algoritma, aljabar, penalaran kuantitatif, dan geometri. Tidak apa-apa jika kamu membuka kembali buku matematika SMA untuk mengetahui soal-soal tersebut. 

Itulah beberapa informasi tentang tes GRE. Kunci penting untuk mendapatkan skor tinggi dalam tes ini adalah berlatih, berlatih, dan berlatih. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental agar selama GRE tes nanti bisa berjalan lancar. Jadi, apa lagi yang kamu tunggu? Segera buka meja belajarmu dan mulailah belajar GRE di Magna Education!

Selengkapnya